F A T R I A  A K B A R
Image by -
Blinkie Text Generator at TextSpace.net
United Of Saints Two
-

Surat Presiden Yudhoyono Dikhawatirkan Lemahkan Posisi Indonesia

on Sabtu, 28 Agustus 2010
Surat Presiden Yudhoyono Dikhawatirkan Lemahkan Posisi Indonesia
Medan (ANTARA) - Kalangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara mengaku khawatir surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Tun Najib Razak hanya memunculkan kesan Indonesia lemah dalam menyikapi persoalan kedua negara.
Kekhawatiran itu dikemukakan dua anggota DPRD Sumut, Brilian Moktar dan H Alamsyah Hamdani kepada ANTARA di Medan, Minggu, menanggapi surat Presiden Yudhoyono kepada PM Malaysia yang dikirimkan Jumat (27/8).
"Kita bukan hendak memprovokasi, tetapi surat Presiden itu memberi kesan posisi kita lemah, padahal kita ini adalah bangsa yang besar, jauh lebih besar dibanding mereka. Surat untuk PM Malaysia itu hanya akan `berbalas pantun` saja dan mereka akan semakin melecehkan kita," ujar Brilian Moktar.
Menurut Bendahara Fraksi PDI Perjuangan itu, tindak-tanduk Malaysia yang selama ini cenderung merendahkan harkat martabat bangsa Indonesia perlu disikapi dengan lebih tegas.
"Negara kita tidak hanya berbatasan dengan Malaysia, tetapi juga dengan Singapura, Filipina, Brunai Darusalam, Timor Leste, Papua Nugini dan bahkan Australia, tapi tidak pernah terjadi hal yang aneh-aneh. Kenapa hanya mereka saja yang terus-terusan membikin ulah. Malaysia sudah keterlaluan merendahkan kita dan tidak seharusnya kita bersikap lemah," katanya.
Brilian Moktar yang juga Ketua Komisi E DPRD Sumut berpendapat, Malaysia tidak pernah berhenti mengganggu Indonesia, mulai dari terkait masalah wilayah, TKI, nelayan, hingga masalah kebudayaan yang diklaim sebagai milik mereka.
"Mungkin sudah saatnya kini kita mengambil sikap seperti yang dulu pernah dilakukan Bung Karno," tegasnya.
Hal yang sama juga dikemukakan anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Sumut, H Alamsyah Hamdani.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, Indonesia adalah negara besar yang sangat cinta damai, tetapi kecintaan terhadap perdamaian tidak harus dengan mengorbankan harga diri bangsa.
"Surat untuk PM Malaysia hanya akan membuat posisi kita lemah, padahal kita memiliki kekuatan persenjataan dan personil yang bahkan terbaik di Asia Tenggara. Kita khawatir surat Presiden itu hanya akan membuat kita semakin dilecehkan negara tetangga itu," katanya.
Alamsyah Hamdani juga berpendapat, Malaysia sudah terlalu memandang rendah Indonesia, sehingga langkah diplomasi lunak dinilai tidak akan memberi banyak manfaat.
"Kita sudah terlalu dilecehkan, tetapi pemerintah kita sepertinya nyaman-nyaman saja. Tidak masanya lagi kita memakai strategi `minta dikasihani` terhadap Malaysia," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

My Twitter

Google Earth Maps