F A T R I A  A K B A R
Image by -
Blinkie Text Generator at TextSpace.net
United Of Saints Two
-
on Minggu, 29 Agustus 2010

Kelompok Pengamat: Pemimpin Gerilyawan Uzbekistan Telah Tewas

London (ANTARA/Reuters) - Tahir Yuldashev, seorang gerilyawan Uzbekistan yang terkait Al Qaida dan pejuang Islam paling dicari di Asia Tengah, telah tewas, kata beberapa gerilyawannya seperti dikutip oleh sebuah kelompok pengawasan Amerika Serikat, Senin.
Kelompok intelijen SITE mengatakan Gerakan Uzbekistan Islam (IMU) telah menyiarkan serangkaian foto yang menunjukkan jenazah seorang pria berjanggut yang kelompok itu lukiskan sebagai Yuldashev.
Menurut SITE, IMU juga telah menyiarkan pesan berbahasa Uzbek dari para pejabat gerakan itu, dan melukiskan Yuldashev sebagai "telah tewas", tanpa memberikan keterangan lebih terperinci.
Reuters tidak dapat membuktikan secara tak memihak pernyatan IMU tersebut.
Yuldashev telah dinyatakan tewas beberapa kali sebelumnya, termasuk sekali pada 2009, ketika para pejabat intelijen Pakistan mengatakan ia telah tewas dalam serangan pesawat mata-mata di wilayah Waziristan Utara di perbatasan Afghanistan dan Pakistan.
Tapi gerilyawan, pada kesempatan itu, menyiarkan video di Internet, dan mengatakan bahwa pemimpin mereka masih hidup.
Yuldasev, yang memiliki hubungan dengan kelompokm gerilyawan Taliban dan jaringan Al Qaida, memimpin kelompok gerilyawan bawah tanah melawan pemerintah komunis Uzbekistan sebelum dan setelah bubarnya Uni Soviet.
Kematiannya, jika dikonfirmasikan, akan disambut baik oleh pemerintah-pemerintah di utara Afghanistan bekas Soviet, tempat kelompkonya ingin mendirikan pemerintah Islam.
Pasukan Yuldashev telah berperang bersama Taliban melawan tentara pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada 2001 dan melarikan diri ke Waziristan setelah pasukan pimpinan AS menggulingkan Taliban.
Ia dituduh melakukan serangkaian serangan bom di ibu kota Uzbekistan, Tashkent, pada 1999 dan dijatuhi hukuman mati tanpa kehadirannya.
Pemerintah-pemerintah Asia Tengah juga menyalahkan IMU karena serangkaian bentrokan bersenjata di Uzbekistan, Kyrgyzstan dan Tajikistan tahun lalu yang menyusuli pembukaan rute pasokan baru bagi pasukan Afghanistan AS melalui Asia Tengah.

0 komentar:

Posting Komentar

My Twitter

Google Earth Maps