Makassar (ANTARA) - Sekitar 500 pecinta alam di Sulawesi Selatan akan menggelar unjuk rasa mengecam Malaysia tepat pada hari kemerdekaan negeri jiran tersebut, Selasa (31/8). Pemprakarsa aksi pendiri Kharisma Indonesia Serikat Cinta Alam Danny Kalangie di Makassar, Minggu, mengatakan, 500 anggota pecinta alam yang terlibat dalam aksi unjuk rasa tersebut terdiri atas 30 organisasi pecinta alam di Sulsel. "Unjuk rasa ini digelar karena kami geram dengan sikap arogan yang ditunjukkan oleh Malaysia sekaligus ekspresi kekecewaan kami terhadap pemerintah yang tidak tegas," jelasnya Aksi akan dimulai dengan berjalan kaki dari sekretariat di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar dilanjutkan dengan menggelar orasi di depan Monumen Pembebasan Irian Barat di Jalan Jendral Sudirman. Rencananya, pada Senin (30/8) pihaknya akan menggelar simulasi aksi sekaligus mulai membentangkan kain putih sepanjang 200 meter sebagai media bagi masyarakat yang ingin mengekspresikan sikapnya. Menurutnya, aksi unjuk rasa ini digelar bukan hanya karena peristiwa penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan namun lebih merupakan akumulasi terhadap arogansi Malaysia selama ini dan keprihatinan atas sikap pemerintah. "Penangkapan petugas KKP menjadi akumulasi dari permasalahan selama ini seperti perlakuan terhadap TKI dan masalah kedaulatan negara," ujarnya. Ia juga mempertanyakan perlindungan pemerintah terhadap warga negaranya yang terjerat hukuman mati dan TKI yang mengalami perlakuan buruk oleh majikan. Pihaknya berharap, pemerintah tidak hanya diam dan bersikap lebih tegas serta tidak sekadar mengirimkan nota protes. Ia merasa pesimis dengan upaya perundingan yang akan dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan persoalan kedaulatan negara. "Kita mau lihat sikap Indonesia yang lebih tegas, langkah perundingan akan memakan waktu dan proses lama," katanya. Selain menggelar aksi, pihaknya juga akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dasar bagi anggota organisasi pecinta alam dengan memasukkan materi nasionalisme dan bela Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam waktu dekat.
0 komentar:
Posting Komentar