JAKARTA, Kompas.com - China menunjukkan bahwa mereka masih menjadi raksasa bulu tangkis dunia, khususnya untuk sektor putri. Hasil partai semifinal turnamen bulu tangkis Kejuaraan Dunia 2010 menjadi pembuktian "Negeri Tirai Bambu", karena mereka kembali memastikan diri sebagai juara sektor ganda putri.
Pada partai semifinal di Pierre de Coubertin Stadium, Paris, Sabtu (28/8/10) malam waktu setempat atau Minggu (29/8/10) dini hari WIB, unggulan kedua Du Jing/Yu Yang menang straight set 21-16, 21-15 atas unggulan tiga dari Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin. Di final nanti, Du Jing/Yu Yang akan bertemu kompatriotnya mereka yang merupakan unggulan utama, Ma Jin/Wang Xiaoli, yang lolos setelah menaklukkan Cheng Shu/Zhao Yunlei (unggulan 4).
Keberhasilan Du Jing/Yu Yang menaklukkan pasangan Taiwan itu, membuat China sudah pasti menyabet tiga gelar juara di event akbar ini. Pasalnya, sebelum partai ini China telah menciptakan all-Chinese final untuk sektor tunggal putri dan ganda campuran, di mana terjadi pertarungan antara Wang Lin vs pemenang antara Wang Xin dan Wang Shixian untuk tunggal putri, serta Zheng Bo/Ma Jin vs He Hanbin/Yu Yang di ganda campuran.
Wang Lin yang membuat China pasti meraih gelar tunggal putri, karena di semifinal dia menyingkirkan satu-satunya "pemain asing" dari Denmark, Tine Baun. Sedangkan di ganda campuran, Zheng Bo/Ma Jin (unggulan 8) menaklukkan pasangan Korea Selatan Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (14), serta He Hanbin/Yu Yang (6) mengalahkan pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin (16).
Selain telah memastikan diri meraih tiga gelar tersebut, China masih memiliki peluang menambahnya. Di sektor tunggal putra, Chen Jin (unggulan 4) sudah menapaki final usai mengalahkan unggulan dua dari Denmark, Peter Hoeg Gade. Selanjutnya, Chen Jin bertemu pemain Indonesia, Taufik Hidayat (unggulan 5).
Sedangkan di sektor ganda putra, satu pasangan China terhenti di semifinal, yaitu Guo Zhendong/Xu Chen. Unggulan empat ini ditaklukkan unggulan utama dari Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Tetapi China masih menaruh harapan kepada Cai Yun/Fu Haifeng (unggulan 5), yang baru akan memperebutkan tiket final melawan unggulan dua dari Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan.
Pada partai semifinal di Pierre de Coubertin Stadium, Paris, Sabtu (28/8/10) malam waktu setempat atau Minggu (29/8/10) dini hari WIB, unggulan kedua Du Jing/Yu Yang menang straight set 21-16, 21-15 atas unggulan tiga dari Taiwan, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin. Di final nanti, Du Jing/Yu Yang akan bertemu kompatriotnya mereka yang merupakan unggulan utama, Ma Jin/Wang Xiaoli, yang lolos setelah menaklukkan Cheng Shu/Zhao Yunlei (unggulan 4).
Keberhasilan Du Jing/Yu Yang menaklukkan pasangan Taiwan itu, membuat China sudah pasti menyabet tiga gelar juara di event akbar ini. Pasalnya, sebelum partai ini China telah menciptakan all-Chinese final untuk sektor tunggal putri dan ganda campuran, di mana terjadi pertarungan antara Wang Lin vs pemenang antara Wang Xin dan Wang Shixian untuk tunggal putri, serta Zheng Bo/Ma Jin vs He Hanbin/Yu Yang di ganda campuran.
Wang Lin yang membuat China pasti meraih gelar tunggal putri, karena di semifinal dia menyingkirkan satu-satunya "pemain asing" dari Denmark, Tine Baun. Sedangkan di ganda campuran, Zheng Bo/Ma Jin (unggulan 8) menaklukkan pasangan Korea Selatan Ko Sung Hyun/Ha Jung Eun (14), serta He Hanbin/Yu Yang (6) mengalahkan pasangan Taiwan Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin (16).
Selain telah memastikan diri meraih tiga gelar tersebut, China masih memiliki peluang menambahnya. Di sektor tunggal putra, Chen Jin (unggulan 4) sudah menapaki final usai mengalahkan unggulan dua dari Denmark, Peter Hoeg Gade. Selanjutnya, Chen Jin bertemu pemain Indonesia, Taufik Hidayat (unggulan 5).
Sedangkan di sektor ganda putra, satu pasangan China terhenti di semifinal, yaitu Guo Zhendong/Xu Chen. Unggulan empat ini ditaklukkan unggulan utama dari Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong. Tetapi China masih menaruh harapan kepada Cai Yun/Fu Haifeng (unggulan 5), yang baru akan memperebutkan tiket final melawan unggulan dua dari Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan.
0 komentar:
Posting Komentar