Subang (ANTARA) - Kepolisian Resort Subang, Jabar, akan melakukan pengamanan ekstra dengan sistem "pagar betis" di daerah-daerah rawan kemacetan di sepanjang jalur Pantura wilayah Subang pada saat puncak arus mudik.
"Pengamanan arus mudik akan difokuskan di beberapa titik rawan kemacetan di jalur pantura, yang disebabkan adanya pasar tumpah," kata Kasatlantas Polres Subang, AKP Agus Guntoro, di Subang, Minggu.
Titik-titik rawan kemacetan di jalur Pantura wilayah Subang itu antara lain di Sukamandi, Ciasem dan Pusakanagara.
Selain pasar tumpah, juga pemotongan arus dimana keluar-masuk kendaraan dari rumah-rumah makan, memberikan andil terjadinya kemacetan pada puncak mudik Lebaran.
Polres Subang akan melibatkan lebih dari 1500 personil untuk pengamanan arus mudik di jalur pantura, sepanjang 45 Km, mulai dari perbatasan Subang-Karawang hingga perbatasan Subang-Indramayu. Pengamanan juga akan diperketat di jalur tengah, Sadang-Kalijati-Cikamurang.
Khusus di daerah-daerah rawan di jalur Pantura, menurut Guntara, pengamanan akan dilakukan dengan sistem "pagar betis" yakni pengamanan ekstra untuk untuk pencegahan terjadi kemacetan.
Di tempat-tempat pasar tumpah, misalnya, pengamanan dilakukan dengan sistem pengaturan waktu untuk penyeberangan warga dari dan ke pasar.
"Seperti di pasar Ciasem, warga yang menyeberang jalan dari dan ke pasar, akan diatur dengan waktu tertentu. Dengan cara itu diharapkan arus mudik lancar," ucap Guntara.
Polres Subang juga akan menurunkan personil tim pengurai kemacetan, dengan dukungan fasilitas kendaraan roda dua (sepeda motor) dan roda empat (mobil) bantuan Mabes Polri.
Tim itu akan menyisir sumber-sumber kemacetan, dan sekaligus mengarahkan antrean kendaraan ke jalur alternatif apabila terjadi kepadatan luar biasa di jalur utama, jalur Pantara.
Jalur alternatif yang disediakan adalah poros Pamanukan-Binong-Pagaden-Subang, seterusnya ke Cikamurang, untuk tujuan Cirebon dan daerah-daerah Jateng dan Jatim.
Pos simpatik
Guntoro mengatakan, pihaknya juga akan berupaya melakukan pelayanan bagi para pemudik, seperti pengawalan bagi pemudik bersepeda motor. Mereka juga akan mudah mendapatkan BBM karena setiap dewan keluraga masjid (DKM) di sepanjang jalur Pantura akan menyediakan kios-kios bensin dua tak.
"Kami sudah sepakat dengan para DKM untuk membantu para pemudik, dengan menyediakan kios-kios bensin 2 tak, sehingga para pemudik yang kehabisan bensin tidak harus mencari-cari SPBU," ucap Guntoro.
Disamping itu di sejumlah tempat di jalur Pantura, Subang, akan didiriakn pos simpatik untuk melayani kesehatan, bengkel dan peyanan lain secara cuma-cuma.
"Pengamanan arus mudik akan difokuskan di beberapa titik rawan kemacetan di jalur pantura, yang disebabkan adanya pasar tumpah," kata Kasatlantas Polres Subang, AKP Agus Guntoro, di Subang, Minggu.
Titik-titik rawan kemacetan di jalur Pantura wilayah Subang itu antara lain di Sukamandi, Ciasem dan Pusakanagara.
Selain pasar tumpah, juga pemotongan arus dimana keluar-masuk kendaraan dari rumah-rumah makan, memberikan andil terjadinya kemacetan pada puncak mudik Lebaran.
Polres Subang akan melibatkan lebih dari 1500 personil untuk pengamanan arus mudik di jalur pantura, sepanjang 45 Km, mulai dari perbatasan Subang-Karawang hingga perbatasan Subang-Indramayu. Pengamanan juga akan diperketat di jalur tengah, Sadang-Kalijati-Cikamurang.
Khusus di daerah-daerah rawan di jalur Pantura, menurut Guntara, pengamanan akan dilakukan dengan sistem "pagar betis" yakni pengamanan ekstra untuk untuk pencegahan terjadi kemacetan.
Di tempat-tempat pasar tumpah, misalnya, pengamanan dilakukan dengan sistem pengaturan waktu untuk penyeberangan warga dari dan ke pasar.
"Seperti di pasar Ciasem, warga yang menyeberang jalan dari dan ke pasar, akan diatur dengan waktu tertentu. Dengan cara itu diharapkan arus mudik lancar," ucap Guntara.
Polres Subang juga akan menurunkan personil tim pengurai kemacetan, dengan dukungan fasilitas kendaraan roda dua (sepeda motor) dan roda empat (mobil) bantuan Mabes Polri.
Tim itu akan menyisir sumber-sumber kemacetan, dan sekaligus mengarahkan antrean kendaraan ke jalur alternatif apabila terjadi kepadatan luar biasa di jalur utama, jalur Pantara.
Jalur alternatif yang disediakan adalah poros Pamanukan-Binong-Pagaden-Subang, seterusnya ke Cikamurang, untuk tujuan Cirebon dan daerah-daerah Jateng dan Jatim.
Pos simpatik
Guntoro mengatakan, pihaknya juga akan berupaya melakukan pelayanan bagi para pemudik, seperti pengawalan bagi pemudik bersepeda motor. Mereka juga akan mudah mendapatkan BBM karena setiap dewan keluraga masjid (DKM) di sepanjang jalur Pantura akan menyediakan kios-kios bensin dua tak.
"Kami sudah sepakat dengan para DKM untuk membantu para pemudik, dengan menyediakan kios-kios bensin 2 tak, sehingga para pemudik yang kehabisan bensin tidak harus mencari-cari SPBU," ucap Guntoro.
Disamping itu di sejumlah tempat di jalur Pantura, Subang, akan didiriakn pos simpatik untuk melayani kesehatan, bengkel dan peyanan lain secara cuma-cuma.
0 komentar:
Posting Komentar